[Review Anime] Hakata Tonkotsu Ramens

Hakata adalah salah satu kota yang berada di Fukuoka, Jepang. Di anime ini Hakata adalah kota yang di pagi hari sama sibuknya dengan kota - kota Jepang pada umumnya yang dipenuhi dengan para pekerja. Sementara pada saat malam hari, kota ini menjadi kota yang penuh dengan gemerlap lampu yang menerangi sepanjang jalan, tapi di anime ini gemerlap lampu kota Hakata memiliki suatu sisi yang gelap dimana kota tersebut bukan cuma dihuni pekerja normal pada umumnya, tapi juga dihuni oleh para pembunuh bayaran dan beragam sisi kriminalitas lainnya seperti human traficcking hingga perseteruan antar gang.

Judul : Hakata Tonkotsu Ramens
Tanggal Rilis : 12 Januari 2018
Episode : 12
Durasi : 23 Menit per Eps
Genre : Action
Sumber Cerita : Novel
Studio : Satelight

Sinopsis
Di kota Fukuoka, tindak kriminal terjadi di dunia gelap meski kelihatan di permukaan tampak damai. Di Hakata, ada beragam individu dengan bakat khusus yang menjadi pembunuh profesional, detektif, informan, dan pencari balas dendam profesional. Apalagi, menurut legenda, ada individu yang dikenal sebagai pembunuh dari pembunuh profesional yang muncul di dalam kota.

PV

Jalan Cerita
Bila pertama kali melihat judul dari anime ini, maka akan dinilai bahwa anime ini akan bernuansa kuliner ramen, tapi anime ini nyatanya akan lebih memfokuskan pada suatu jalan cerita tentang suatu sisi gelap dari kota Hakata yang terdapat unsur kriminalitasnya. Jalan cerita di anime ini cukup mengesankan untuk mengenalkan bahwa siapa saja bisa menjadi target pembunuh bayaran dan seseorang yang biasa saja bisa menjadi pembunuh bayaran bila memang mendapatkan bayaran yang tinggi. Anime ini juga memberikan sisi drama yang terbagi menjadi 3 arc berbeda di 12 episode anime ini berjalan yang saling berkaitan satu sama lain. Selain itu tiap episode berhasil memberikan kesan penasaran secara bertahap untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa bisa terjadi. Unsur cerita yang khas akan sisi kriminalitasnya tersaji dengan sedemikian rupa dan baik sehingga bisa memberikan suatu gambaran bahwa suatu kota bisa memiliki sisi gelapnya tersendiri, sehingga kota tersebut bisa memiliki daya tarik tersendiri.

Karakter
Pemberian karakterisasi di anime ini memang bisa dikatakan cukup rumit di awal - awal episode. Tapi bila mengikuti setiap episode yang diberikan maka pengenalan para karakter untuk mengetahui siapa diri mereka sebenarnya dengan beragam keunikan serta latar belakangnya akan didapatkan secara perlahan. Walaupun masih ada beberapa karakter yang mungkin tidak diberikan penampilan terbaik mereka, tapi semua itu hampir ditutupi dengan aksi serta jalan cerita yang diberikan.

Art
Karena memang Hakata Tonkotsu Ramen adalah anime yang bersifat keras, maka desain grafis yang diberikan pun tidak bisa diragukan untuk menghadirkan beragam animasi kekerasan yang akan menghasilkan suatu tampilan gore yang tidak tanggung, sehingga anime ini bisa dikatakan tidak diperuntukkan untuk kalangan anak dibawah umur. Kualitas desain para karakter yang memang ditampilkan seperti orang biasa pada umumnya dan bersifat kasual sehingga memberikan daya tarik tersendiri untuk mengikuti anime ini.

Ost
Anime yang memiliki genre Action biasanya akan identik dengan musik latar yang keras dan bersemangat, tapi di anime ini menggunakan alunan musik latar yang bersifat jazz dan mellow dan terlebih dengan lagu penutup yang tidak kalah mellownya yang sukses dibawakan oleh TRI4TH dengan judul lagu Dirty Bullet, bisa menjadi suatu rekomendasi lagu yang bagus.

Overall
Jalan Cerita : 8 / 10
Karakter : 8 / 10
Art : 8.2 / 10
Ost : 8.5 / 10
Hakata Tonkotsu Ramens : 8.2 / 10

Hakata Tonkotsu Ramens adalah tontonan untuk mengenal suatu pekerjaan dengan beragam konflik dan drama didalamnya. Serta didukung grafis yang mumpuni untuk sebuah anime Action dengan balutan gore didalamnya. Anime ini mungkin tidka begitu direkomendasikan bagi kalian yang masih dibawah umur, karena unsur kekerasannya. Memang anime ini tidak terlalu masuk dalam jajaran anime terbaik di musimnya, tapi anime ini bisa dijadikan suatu intermezzo tersendiri untuk menikmati suatu genre Action serta gorenya.