April 14, 2018

[Review Anime] Princess Principal


Bagaimana jika seorang tuan putri raja menjadi mata - mata intel kerajaan dan menjalankan misi-misi untuk menggagalkan setiap kejadian yang akan mengacaukan kerjaan? Anime ini mengenai mata - mata yang di setiap episodenya ada misi - misi khusus dan si tuan putri dan tim mata-matanya ini harus bisa berhasil dalam menjalankan misi tanpa ketahuan bahwa si tuan putri juga merupakan mata - mata.

Judul : Princess Principal

Tanggal Rilis : 9 Juli 2017
Episode : 12
Durasi : 25 Menit per Eps
Genre : Action, Mystery, Historical
Sumber Cerita : Original
Studio : Actas, Studio 3Hz

Sinopsis
Bersetting di kota London fiksi pada abad ke-19, Kota London terbagi menjadi 2 wilayah, wilayah Kerajaan Albion dan Persemakmuran Albion. kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh sebuah tembok besar. Di bagian Kerajaan Albion, lima orang agen rahasia berhasil menyusup dari wilayah persemakmuran. Sebagai mata - mata, mereka menyamar sebagai gadis muda yang bersekolah di Akademi Queen’s Mayfair. Dengan menggunakan kemampuan mereka, mereka mencoba bertahan di dunia spionase yang penuh dengan baying - bayang pembunuhan dan pengkhianatan.

PV

Jalan Cerita
Karena setiap kali menampilkan misi yang berbeda, barangkali masing - masing episode di anime ini mesti dinilai secara terpisah. Namun, jika tidak segera menyukai episode yang pertama, kemungkinan besar penonton juga tidak akan menyukai episode - episode berikutnya, sebab ternyata pola cerita dari semua misi tersebut hampir selalu sama. Lebih cenderung memfokuskan diri untuk memamerkan aksi - aksi luar biasa mereka, para tokoh anime ini kemudian bisa dipastikan akan menyelesaikan setiap misi dengan cara bertarung. Tidak terdapat tipuan cerdas dan teknik mata - mata mengejutkan yang harus terus disesuaikan untuk setiap misi. Atau, mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa tipuan dan teknik yang ada di anime ini dimunculkan bukan demi menyelesaikan masalah, melainkan hanya untuk semakin menonjolkan kehebatan para tokohnya sebagai mata - mata yang serba bisa, maka jenis tugas yang harus mereka lakukan di dalam masing - masing misi sesungguhnya tidak banyak berarti. Terlebih lagi, apabila dilihat dari segi relevansi, semua misi juga tidak pernah meninggalkan dampak yang jelas pada setting anime ini. Entah kerusakan seperti apa yang akan mereka sebabkan kepada sisi Kerajaan, atau sebaliknya keuntungan apa yang mereka berikan kepada sisi Republik. Dan tanpa perkembangan nyata di latar yang dapat memberi kesan bahwa setiap misi sebenarnya merupakan tahapan - tahapan kecil di dalam sebuah rangkaian besar yang saling terhubung untuk mencapai suatu tujuan, arti penting dari semua misi tersebut di dalam cerita akan terasa stagnan. Mulai dari episode pertama hingga episode terakhir, para tokohnya tampak seolah hanya terus berpindah dari satu misi ke misi lain yang serupa tanpa benar - benar menghasilkan sesuatu.

Karakter
Dengan kepribadian yang begitu mencolok atau justru sangat jelas menyimpan suatu rahasia, para tokohnya menarik terlalu banyak perhatian sebagai mata - mata yang seharusnya berusaha membaur di tengah keramaian. Hal ini semakin membuktikan bahwa anime ini sejak awal memang tidak bermaksud menyajikan cerita tentang sekelompok gadis mata - mata, tetapi murni hanya ingin memperlihatkan sejumlah aksi ala mata - mata, seperti menyamar, menyelinap, dan seterusnya. Satu-satunya bagian yang penting dari profil mereka adalah pekerjaan sebagai mata - mata, sedangkan gadis - gadis itu sendiri sesungguhnya tidak pernah berfungsi lebih daripada semacam aksesori visual guna 'mempercantik' anime ini. Meski beberapa episode sekilas tampak seolah memberi mereka kisah latar yang mendalam, pada kenyataannya mereka hanya merupakan gabungan hampa antara desain tubuh seorang gadis dan karakterisasi stereotip akan mata - mata pada umumnya.


Art
Sebagai anime yang lebih mengutamakan elemen Action daripada konten cerita, animasinya termasuk cukup memuaskan. Namun, beberapa bagian dari dialog para tokohnya terasa seolah dimasukkan dengan paksa sekadar untuk meyakinkan penonton bahwa mereka memang adalah mata - mata, misalnya ketika tokoh - tokoh tersebut, entah mengapa, harus selalu mengungkapkan secara terang-terangan bahwa mereka suka berbohong. Bukan cuma terdengar tidak alami, karena terus mengulang hal yang semestinya sudah jelas, anime ini terkadang bisa menjadi agak membosankan.


Ost
Soal musik, Yuki Kajiura tidak usah diragukan lagi. Meskipun sayang menurut saya belum sekuat karyanya di seri lain, BGM Princess Principal sukses menjadi pendamping keren bagi beberapa adegan memorable yang ada di sepanjang animenya berjalan. Special Shoutout buat Openingnya yang tidak kalah keren.

Overall
Jalan Cerita : 6 / 10
Karakter : 6 / 10
Art : 7.5 / 10
Ost : 8.5 / 10
Princess Principal : 7 / 10

Layaknya James Bond, anime ini lebih sering menampilkan aksi - aksi fisik daripada teknik mata - mata yang sejati. Namun, berbeda dari James Bond yang masih disertai penulisan cerita yang rapi dan karakterisasi yang ikonis, anime ini benar - benar tidak punya apapun untuk disajikan selain pertunjukan aksi tersebut. Para tokohnya dangkal dan misi - misi yang mereka jalankan sama sekali tidak berarti. Tapi, secara visual anime ini terlihat cukup indah dan musiknya juga keren. 

Next

Related


EmoticonEmoticon