March 18, 2018

[Review Anime] Kuusen Madoushi Kouhosei no Kyoukan


Kali ini saya akan mereview anime Kuusen Madoushi Kouhosei No Kyoukan yang termasuk kedalam salah satu anime yang tayang pada musim Summer 2015 lalu. 

Judul : Kuusen Madoushi Kouhosei no Kyoukan
Tanggal Rilis : 9 Juli 2015
Episode : 12
Durasi : 23 Menit per Eps
Genre : Action, Drama, Fantasy, Magic, School
Sumber Cerita : Light novel
Studio : Diomedea

Sinopsis

Menceritakan mengenai kisah setahun sesudah sebuah bencana yang hampir menghapuskan umat manusia oleh serangga besar belapis baja, yang terlalu kuat dan juga agresif, serta sangat sulit untuk menanganinya. Karena monster ini, membuat manusia sangat sulit untuk hidup dibumi, dan memilih untuk mengambang di langit. Dibuatlah kota diatas langit sebagai gantinya, namun ini semua bukan akhir dari perperangan melawan makhluk besi tersebut, karena disana terdapat penyihir yang berasal dari floating academy, penyihir yang bergengsi dalam melawan pada moster. Salah satunya adalah seorang pemuda yang bernama Kanata Age, yang mana dia di cap sebagai seorang penghianat, namun walaupun begitu ia masih dianggap sebagai "Black Master Swordsman".

Jalan Cerita
Dengan situasi dasar yang mengumpulkan tiga gadis dengan karakter bermasalah dalam satu kelompok, anime ini menjanjikan komedi yang terus-menerus. Namun selain itu, anime ini  juga sesungguhnya adalah sebuah kisah yang memberi inspirasi tentang perjuangan Peleton E601 dari pasukan yang tidak berguna hingga menjadi pasukan yang bisa diandalkan. .... Well, paling tidak seharusnya begitu. Tapi sayangnya, pada kenyataannya anime ini tidak pernah mampu menyampaikan baik komedi maupun kisah inspiratif tersebut dengan benar. Alasan utamanya adalah karena anime ini tidak menunjukkan proses perkembangan E601 dari tahap ke tahap. Memang sih memberikan beberapa pelatihan yang masuk akal, seperti ketika Age menyuruh Lecty bekerja di tempat umum untuk mengatasi sifat pemalunya, tetapi tidak ada penjelasan bagaimana buah dari pelatihan itu selanjutnya mempengaruhi cara bertarung Lecty. Alhasil, penonton seakan terpaksa menganggap serius pelatihan itu sendiri sebagai bagian penting dari perkembangan Lecty, dan ketika anime ini kemudian justru lebih cenderung menggunakannya sebagai komedi berupa kesalahan - kesalahan Lecty selama bekerja, yang terjadi adalah kedua sisi anime ini tumpang tindih dan pada akhirnya saling menetralkan. Kisah perjuangan E601 terasa hampa tanpa inspirasi karena tokohnya selalu tampak hanya sedang bermain-main, dan komedinya pun hambar tanpa kejenakaan sebab pada saat yang sama tokoh itu juga sebaliknya disebutkan tengah serius berlatih dan tidak semestinya ditertawakan. Singkatnya, anime ini tidak pernah membedakan dengan tegas kapan dia bicara sesuatu yang penting dan kapan dia hanya bercanda, maka kemungkinan besar, penonton juga akan kebingungan menentukan kapan harus menyimak dan kapan harus bersikap lebih santai.

Karakter
Rico yang yakin bahwa dirinya lebih mulia dari semua orang, Lecty yang akan segera merasa malu bila berhadapan langsung dengan orang lain, dan Misora yang berpikir bahwa dia harus mengalahkan semua musuh seorang diri untuk membuktikan kekuatannya. Sifat ketiga tokoh tersebut bukan sekadar menunjukkan bahwa ada masalah pada karakter mereka, melainkan setiap masalah merupakan hambatan yang mencegah mereka dari menjalin hubungan dengan orang lain, yang kemudian seketika menjelaskan mengapa mereka tidak pernah bisa bekerja sama sebagai sebuah tim dan akhirnya selalu kalah. Hal ini mengindikasikan bahwa memang ada perencanaan yang cukup matang pada karakter mereka bertiga, sebagaimana yang juga terlihat dari bagaimana keunggulan masing - masing belakangan mampu saling melengkapi. Namun, sebagai instruktur, Age mungkin seharusnya bisa lebih aktif. Meski kepercayaan dirinya yang besar untuk bisa mengatasi semua masalah dan cara berpikirnya yang agak berbeda memang secara teori adalah persis apa yang dibutuhkan bagi seseorang yang ditugaskan menangani E601, dalam prakteknya, Age tidak melakukan banyak hal untuk melatih para muridnya. Lebih sering dia cuma menempatkan mereka dalam situasi tertentu lalu diam menunggu hingga mereka menemukan jawaban sendiri. Barangkali ini dimaksudkan sebagai bagian dari karakternya yang lebih suka bekerja dari baying - bayang, tetapi itu juga berarti dia tidak cukup terlibat di dalam cerita, sehingga daripada menjadi seorang instruktur, kesan yang dia tinggalkan secara keseluruhan justru hanya sebagai seorang pemuda dengan ucapan menjengkelkan yang selalu dikejar-kejar oleh tokoh Yuri.

Art
Meski tidak istimewa, animasinya juga tidak mengecewakan. Gerakan para tokohnya bukan yang paling halus, tetapi secara keseluruhan sudah mampu menyajikan ceritanya dengan cukup baik. 

Ost
Ada yang benar - benar tidak beres dengan musik latar anime ini. Sebagai contoh, musik latar yang dimaksudkan untuk masing - masing komedi dan kisah E601 kadang terbalik, yang kemudian salah satu hal yang ikut menyebabkan batas antara keduanya semakin tidak jelas. Dan bukan cuma itu. Bahkan ketika mereka berhasil dipertemukan dengan pasangan mereka yang sesuai, music - musik latar di anime ini tetap terasa tidak tepat. Adegan komedi menggunakan musik kabaret, adegan ketika para tokohnya sedang berlatih menggunakan musik lambat dengan biola, adegan ketika mereka sedang bertarung menggunakan musik mars, dan seterusnya. Seolah-olah anime ini hanya secara asal-asalan mengambil musik apa saja yang bisa dia temukan dan kemudian memasukkannya dengan sembarangan pula, tanpa mempertimbangkan bagaimana musik tersebut akan mewakili cerita, setting, ataupun para tokohnya. Sesekali mungkin masih ada yang kebetulan cocok, tetapi lebih sering musik latar di anime ini akan terdengar aneh. Untuk Opening dan Endingnya cukup enak didengar, tapi belum mampu masuk ke playlist saya.

Overall
Jalan Cerita : 7 / 10
Karakter : 7.2 / 10
Art : 8 / 10
Ost : 7 / 10
Kuusen Madoushi Kouhosei no Kyoukan : 7.4 / 10

Dengan situasi dasar yang menarik dan karakter tokoh yang juga sesuai, anime ini sebenarnya telah memiliki semua potensi untuk menjadi kisah zero-to-hero yang penuh inspirasi dan sekaligus menghibur sebagai komedi. Sayangnya, anime in tidak pernah sanggup merealisasikannya. Pilihan musik latar yang terdengar aneh memang patut disalahkan, tetapi masalah utama anime ini adalah bahwa tujuan dari setiap adegan di dalam cerita seringkali tidak jelas terlihat. Jika kalian seperti seorang pendidik yang bisa berpikir ke depan, jejak nyata dari potensi anime ini mungkin sudah akan terasa cukup memuaskan, tetapi jika mengharapkan wujud yang lebih pasti, anime ini hanya akan membuat anda kecewa.


Next

Related


EmoticonEmoticon