December 09, 2017

[Review Anime] Acchi Kocchi (TV)


Setelah nonton Phantom Requiem for the Phantom, salah satu Anime Action yang Bercerita tentang Pembunuh Bayaran, tiba - tiba pengen rehat nonton anime yang ceritanya ringan. Anime yang dipenuhi oleh karakter - karakter moe, judulnya adalah  Acchi Kocchi. Kalau diterjemahin ke bahasa Indonesia, artinya adalah “Di sana-sini”. Sebuah anime yang diadaptasi dari manga 4-koma dari judul yang sama.

Judul : Acchi Kocchi (TV)

Tanggal Rilis : 6 April 2012
Episode : 12
Durasi : 25 Menit per Eps
Genre : Slice of Life, Comedy, Romance, School, Seinen
Sumber Cerita : 4-koma manga
Studio : AIC

Sinopsis

Berkisah seputar pasangan cowok-cewek SMA, Otonashi Io dan Miniwa Tsumiki. Nampak jelas banget dari gelagat Tsumiki kalo dia suka sama Io, tapi sayangnya dia terlalu tsundere dan gak bisa ngomongin perasaannya secara jujur dan lugas. Io juga, sama sekali gak menyadari apa yang dirasain oleh Tsumiki. Tapiiii...sehari-harinya mereka berdua tatap dekat. Ditambah kelucuan, keanehan, keisengan, serta kegilaan tiga temennya: Haruno Hime, Katase Mayoi, dan Inui Sakaki; jadilah sebuah anime komedi romantis yang manis dan hangat. Menggemaskan hampir di setiap episodenya! 

PV

Jalan Cerita

Secara singkat anime ini berkisah tentang kehidupan sekolah seorang gadis SMA bernama Miniwa Tsumiki yang selalu memendam perasaan kepada teman prianya yang bernama Otonashi Io. Meskipun telah memberikan berbagai sinyal yang mengindikasikan kesukaannya terhadap Io, namun Tsumiki tetap saja kesulitan untuk membuat Io sadar bahwa dirinya menyukainya. Hal ini diperparah dengan sikap Tsunderenya yang membuat dirinya sangat kesulitan untuk menyatakan suka pada Io, alhasil momen ini seringkali digunakan oleh teman - teman mereka seperti Sakaki ataupun Mayoi untuk menggoda Tsumiki. Sedangkan disisi lain, Io sendiri digambarkan sebagai cowok super perfect yang bisa bikin cewek mana aja klepek - klepek, namun memiliki tingkat kepekaan yang super bebal,..yup itulah yang membuat kisah ini menjadi kisah kejar-kejaran tanpa akhir. Lucu, imut dan ringan itulah kesan pertama kali ketika saya nonton anime ini. Ketika pertama melihat anime ini kesan imut yang ditimbulkan sangatlah terasa. Kesan imut yang muncul didukung oleh banyak hal seperti background music yang imut dan desain karakter yang terkesan chibi. Well, dalam anime ini juga saya melihat ada banyak kucing. Kucing seolah menjadi representasi dari semua keimutan karakter yang ada dalam anime ini. Binatang ini juga dalam beberapa hal merepresentasikan Tsumiki dalam beberapa hal seperti keimutan dan obsesinya terhadap Io.

Karakter

Dengan Io yang gak peka dan Tsumiki yang tsundere, anime ini sebenarnya hampir saja terasa hambar, namun untungnya anime ini tidak terfokus hanya kepada kedua karakter tersebut. Selalu ada Sakaki dan Mayoi untuk meramaikan suasana. Ide - ide gila mereka yang menjadikan Io dan Tsumiki sebagai objek atau korban mampu memunculkan komedi dari situasi paling sederhana sekalipun. Kemudian ada Hime, selain sesekali menggantikan posisi Io dan Tsumiki, gadis lugu ini juga melipat gandakan komedi Sakaki dan Mayoi dengan semakin memperjelas keanehan dari ide - ide mereka. Dan melengkapi anime ini adalah karakter - karakter pendukung seperti Kyouya si tsundere laki - laki, Sakibara the teaser, Anna yang kekanak-kanakan, Kikue si guru yang pemalu, dan masih banyak lagi yang semuanya bisa menjadi alternatif dari lima karakter utama tersebut di atas. Singkatnya, anime ini berhasil mengumpulkan karakter - karakter yang bukan hanya variatif, tetapi juga memiliki kombinasi dengan potensi komedi yang tampaknya tidak terbatas.


Art
Sekarang, Artwork. Kalau kalian suka desain karakter yang lucu dan sesekali dibikin chibi/deformed, maka kalian tidak akan menemui masalah. Masalah pewarnaannya, buat saya udah cocok untuk anime dengan tipe seperti ini, Bright and colorful. Ada lagi hal kecil dalam masalah visual yang saya suka meski beberapa orang mungkin mengabaikannya. Apa itu? Yap, frame transisi antar scene. Simpel, unik, dan artistik.


Ost
Opening Theme “Acchi de Kocchi de” by Acchi Kocchi  dan Ending Theme “Te wo Gyu Shite ne” by Tsumiki Miniwa. Ost...meski gak ada satupun yang bagus, Opening maupun Endingnya yang masuk playlist saya, tapi harus saya akui kalau dua-duanya itu cukup enak di telinga. Diciptakan seimut dan selucu mungkin!

Overall
Jalan Cerita : 9 / 10
Karakter : 9 / 10
Art : 9 / 10
Ost : 7.5 / 10
Acchi Kocchi (TV) : 8 / 10

Buat anime ini untuk cuteness, heartwarming aura, permainan antar karakter, dan juga untuk Tsumiki dan Io nya. Amat sangat cocok sebagai pelepas stress (setelah sekolah, kuliah, kerja). Dijamin langsung ilang deh segala macem depresi!. Sangat direkomendasikan untuk para penonton yang suka segala sesuatu yang imut dan anget, dibungkus dalam paket Comedy Romance Slice of Life yang slow-paced.


Next

Related


EmoticonEmoticon