November 12, 2017

[Review Anime] Yosuga no Sora: In Solitude, Where We Are Least Alone.


Review kali ini saya akan membahas anime yang cukup unik karena terbagi dalam 4 cerita,berjudul Yosuga no Sora

Judul : Yosuga no Sora: In Solitude, Where We Are Least Alone.

Tanggal Rilis : 4 Oktober 2010
Episode : 12
Durasi : 25 Menit Per Eps
Genre : Drama, Ecchi, Harem, Romance
Sumber Cerita : Visual novel
Studio : feel.

Sinopsis

Setelah kematian mendadak kedua orangtua mereka di dalam suatu kecelakaan, Kasugano Haruka dan Sora meninggalkan Tokyo untuk kembali ke desa di mana mereka berdua dibesarkan. Di tempat yang terpencil itu, ternyata kisah romantis di dalam kehidupan Haruka mulai berjalan. Dia menemukan cinta bersama seorang putri dari keluarga kaya, Kazuha, gadis pendeta dari kuil setempat, Akira, tetangganya yang setahun lebih tua, Nao, dan bahkan adik perempuannya sendiri, Sora.

Jalan Cerita

Anime ini terbagi dalm 4 bagian cerita. Meski pendek, cerita-ceritanya disusun dan dikisahkan dengan cukup baik. Dan walaupun selalu berkisar pada hubungan romantis Haruka dengan tokoh - tokoh gadisnya, anime ini tidak selalu hanya berisi tentang masalah cinta mereka, tetapi drama keluarga juga memberi variasi yang seimbang. Namun, ada sedikit kesalahan di anime ini adalah bahwa pada bagian akhirnya atau di cerita yang keempat, anime ini berusaha memberi suatu koneksi yang aneh untuk cerita-ceritanya selain dari yang terdapat di permulaan, ketika Haruka mempertimbangkan perasaan cintanya kepada gadis - gadis yang lain meski dia telah bersama dengan salah seorang gadis. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat tidak perlu, dan bahkan justru mengherankan, sebab strukur yang sudah dibangun sejak awal tentang beberapa cerita yang mungkin terjadi mendadak berubah menjadi empat cerita yang seolah terjadi secara bersamaan. Walaupun disajikan dalam tampilan yang berbeda-beda, cerita tentang tokoh - tokoh yang sama di dalam selang waktu yang sama bagaimanapun juga akan terlihat seperti pengulangan, dan pengulangan hingga empat kali selalu terlalu banyak.

Karakter

Semua tokoh di dalam anime ini sebenarnya memiliki karakterisasi dasar yang cukup kuat dan bervariasi, dari Akira yang periang hingga Sora yang tsundere, tetapi dengan reaksi yang berubah-ubah pada situasi yang serupa di dalam cerita yang berbeda, tokoh - tokoh ini tidak pernah benar - benar dikembangkan. Dari bersikap malu - malu yang berganti menjadi biasa - biasa saja, atau dari ekspresi bersedih yang berganti justru bergembira. inkonsistensi ini menyebabkan latar belakang yang sempat dijelaskan di porsi cerita masing - masing menjadi tidak relevan, dan akibatnya tokoh - tokoh ini hanya akan selalu tampak sebagaimana mereka pertama ditampilkan.

Art

Tidak ada masalah dengan bagian Artnya. Animasinya mampu mengantarkan jalan cerita dengan lancar, sementara voice actingnya berhasil membantu menciptakan karakterisasi dasar dari tokoh-tokohnya.

Ost

Untuk music menurut saya biasa saja,No coment. Opening berjudul “Hiyoku no Hane” dibawakan oleh eufonius dan Ending berjudul “Pinky Jones" oleh Momoiro Clover.
Overall
Jalan Cerita : 8 / 10
Karakter : 7.5 / 10
Art : 9 / 10
Ost : 7 / 10
Yosuga no Sora: In Solitude, Where We Are Least Alone. : 8 / 10

Pada akhirnya, anime ini sangat bergantung pada pendapat setiap orang terhadap tokoh-tokohnya. Jika kalian menyukai mereka, maka mendapatkan versi cerita yang berbeda untuk masing - masing tokoh dapat menjadi hiburan yang memuaskan. Tetapi sebaliknya jika kalian tidak merasakan sesuatu yang istimewa, maka anime akan terasa membosankan.

Next

Related


EmoticonEmoticon