Kali ini saya akan mereview Sora no Method yang katanya “Anime membosankan”. Yah, pendapat setiap orang berbeda-beda. Saya juga belum bisa bilang kalau anime Sora no Method bagus, sih.
Judul : Sora no Method
Tanggal Rilis : 5 Oktober 2014
Episode : 13
Durasi : 24 Menit per Eps
Genre : Slice of Life, Drama, Fantasy, School
Sumber Cerita : Original
Studio : Studio 3Hz
Sinopsis
Komiya Nonoka dan ayahnya kembali ke Kota Kiriyako setelah tujuh tahun. Di rumah lama mereka, seorang gadis kecil misterius bernama Noel sudah menunggu. Dia sepertinya mengenal Nonoka, tetapi Nonoka merasa tidak pernah bertemu dengan gadis tersebut. Sampai kemudian ingatannya mendadak terbawa ke hari terakhir sebelum mereka sekeluarga pindah ke Tokyo. Tepatnya ketika Nonoka dan empat orang temannya (Togawa Shione, Shiihara Koharu, Mizusaka Yuuzuki dan Mizusaka Souta) melakukan suatu ritual di observatorium tua agar permohonan mereka terkabul. Sejak hari itulah, Noel dan sebuah cakram raksasa muncul di Kiriyako. Dan karena kini Nonoka telah kembali, akhirnya tiba saat bagi Noel untuk mengabulkan permohonan tersebut.
Jalan Cerita
Memang pada awalnya sedikit …, tidak, banyak hal yang membuat saya bingung. Tapi saya mulai paham saat melihat Shione Togawa. Dia adalah karakter menjengkelkan disetiap episode. Tapi saya mengerti perasaannya. Perkenalan cerita menurut saya agak kurang, soalnya penonton masih dibuat bingung dan dipaksa untuk memikirkan, “Ini sebenarnya cerita apa?”. Masuk episode 3 mulai paham, dengan dimulainya Nonoka yang telah mengingat sedikit demi-sedikit kalau dia pernah tinggal. Kalau dibandingin, mungkin ceritanya mirip anime Ano Hi Mita Hana no Namae wo Bokutachi wa Mada Shiranai. Dimana Meiko Honma (Menma) dekat dengan Jinta. Sedangkan di Method sendiri, Menma = Noel, dan Jinta = Nonoka, dimana keberadaan Nonoka sulit diterima oleh teman-temannya, sama halnya dengan Jinta di Ano Hana. Hanya saja, berbeda konflik, di Method lebih ke masalah pertemanan. Dan menurut saya cukup, tidak bagus banget atau jelek, tapi cukup.
Karakter
Sifat karakter agak sulit ditebak, soalnya pengenalan yang kurang. Jadi penonton dipaksa menebak cerita dari setiap karakter. Saya ambil contoh Yuzuki Mizusaka, karakter tersebut tiba - tiba saja memiliki masalah tanpa adanya sebuah penjelasan yang signifikan. Dan pada akhirnya, masalah terselesaikan dengan cukup mudah namun dengan cara yang sulit karena memang sifat Yuzuki yang egois. Belum lagi karakter lain, yaitu Shione Togawa, yang memiliki masalah tanpa tahu pemicunya. Tapi kalau saya boleh menebak. Ini soal kedekatan Shione dengan Nonoka, 7 tahun lalu, mereka sangat dekat, bahkan hingga episode 6, Shione masih menyimpan foto 7 tahun lalu di rumahnya. Hanya saja, foto itu terbalik, seakan Shione tidak ingin melihatnya dan berusaha melupakan. Intinya, Shione membenci Nonoka yang 7 tahun lalu tiba - tiba menghilang (pindah tanpa memberitahu) dan sekarang tiba - tiba muncul kembali di kota itu, dan melupakan semua temannya. Bahkan ketika Nonoka mulai mengingat teman-temannya, Nonoka tetap melupakan kenangan yang dilalui bersama Shione. Oh iya. Sampai lupa tentang Noel. Noel adalah karakter yang hingga episode 6 belum tahu sebenarnya apa tujuannya. Tapi, kalau dilihat sepertinya Noel memiliki suatu “rahasia” yang belum terungkap.
Art
Soal grafis saya enggak mau banyak kata - kata, intinya grafisnya The Best! Lah. Dan yang paling saya suka adalah backgroundnya yang dipenuhi dengan pemandangan indah.
Ost
Saya suka lagu pembukanya, “Stargazer” yang dibawakan Larval Stage Planning. Begitu juga lagu penutup, “Hoshikuzu no Interlude” oleh fhána. Efek suara yang diberikan juga tidak terlalu ekstrim, mungkin karena ini anime tentang drama persahabatan.
Overall
Jalan Cerita : 8 / 10
Karakter : 7 / 10
Art : 9.5 / 10
Ost : 7 / 10
Sora no Method : 8 / 10
Bagaimana ya bilangnya …, saya nonton tapi banyak perasaan jengkel yang keluar, karena sifat karakter yang lamban dan ngeyel. Tapi, menurut saya masih lebih baik ini dibanding Glasslip yang hingga kini saya masih belum mengerti jalan ceritanya secara signifikan.
EmoticonEmoticon