November 11, 2017

[Review Anime] Saijaku Muhai no Bahamut


Anime yang akan saya review kali ini, Saijaku Muhai no Bahamut, memang sekilas sangat mirip dengan Infinite Stratos, terutama karena mereka juga menggunakan semacam mecha battle suit yang disebut dengan Drag-Ride.

Judul : Saijaku Muhai no Bahamut

Tanggal Rilis : 11 Januari 2016
Episode : 12
Durasi : 23 Menit per Eps
Genre : Action, Harem, Supernatural, Romance, Ecchi, Fantasy, Mecha, School
Sumber Cerita : Light novel
Studio : Lerche

Sinopsis

Menceritakan tentang Lux, mantan pangeran Kerajaan Arcadia yang digulingkan melalui kudeta lima tahun sebelumnya. Lux yang kini menjadi pesuruh demi membayar hutang kepada Kerajaan baru untuk pengampunan atas nyawanya, kini melakukan pelanggaran di daerah permandian asrama wanita, ia melihat Putri Kerajaan Baru Lisesharte telanjang, dan membuatnya sangat marah. Lisesharte kemudian menantang Lux untuk duel Kiryuu. Kiryuu adalah senjata mekanik lapis baja kuno yang telah digali dari reruntuhan di seluruh dunia. Lux dulu disebut sebagai Drag-Knight terkuat, tapi sekarang dia dikenal sebagai Drag-Knight yang “paling lemah dan tak terkalahkan”. Hal tersebut di karena ia benar-benar tidak menyerang dalam pertempuran. Setelah duel dengan Lisesharte, Lux akhirnya masuk menjadi murid di akademi perempuan yang melatih bangsawan menjadi Drag-Knight.

Jalan Cerita

Bercerita tentang Lux Arcadia yang mantan pangeran dan memiliki kekuatan suci yang datang ke sekolah khusus perempuan untuk bekerja, eh malah jadi murid. Oh, iya, sampai lupa. Setiap murid di sekolah itu memiliki yang namanya Drag-Ride. Jujur saja saya bingung bagaimana menjelaskan inti ceritanya, yang jelas sih Si Lux ini mengkhianati kerajaannya dengan cara membantainya, cuma dia ini memiliki alasan yang tidak bisa dijelaskan. Tentu, Lux ingin semua yang dilakukannya harus tanpa korban, namun kakaknya saat itu seperti tidak peduli. Nah, sejak itu Lux selalu berhati-hati bila bertemu kakaknya, mungkin bisa dibilang dia ingin balas dendam ke kakaknya.

Karakter

Karena ini anime harem, jadi semua karakter seperti dipaksakan untuk menyukai satu tokoh. Dan, saya enggak habis pikir sampai melakukan hal yang ektrim. (Kiss) Tunggu, kenapa ektrim? Karena meski harem pun biasanya jarang ada adegan seperti itu. Saya jadi ingat Ore no Kanojo to Osananajimi ga Shuraba Sugiru . Ini juga termasuk ekstrim, tapi semua karakter mendapat bagiannya, meski saya enggak terlalu suka sama akhir ceritanya. Oke, segitu saja, Saya enggak akan bahas sifat karakter satu - satu. Yang jelas ada yang tsundere, kali saja dengan saya menyebutkan itu jadi ada yang tertarik untuk menontonnya.

Art

Jujur saja, Art nya lebih bagus IS dibanding Saijaku Muhai no Bahamut. Selain itu, saat adegan bertarung juga pas setiap tokoh berbicara, muka si tokoh yang sedang bicara tersebut diperbesar. Jadi kesannya kayak buat menghemat adegan bertarungnya. Soalnya penonton difokuskan ke gambar muka yang muncul, malah setengah layar ditutupi muka si tokoh yang lagi bicara. Apalagi kalau adegan bertarungnya lagi seru-serunya, malah jadi nutupin. Tapi sisi baiknya, penonton jadi tahu ekspresi para tokoh. Tapi, yah …. Saya akui di episode 11 dan 12 saat adegan bertarung lumayan seru dan bagus, meski masih banyak adegan yang dilewatkan.

Ost

Jujur sih enggak ada yang spesial, tapi saya kaget dengan lagu penutupnya. Soalnya dibawain sama nano.RIPE. Efek suaranya lumayan sih kalau disaat adegan bertarungnya. Selain itu biasa. Lagu Pembuka berjudul Hiryuu no Kishi dibawakan oleh TRUE dan Lagu Penutup berjudul Lime Tree oleh nano.RIPE

Overall

Jalan Cerita : 8.5 / 10
Karakter : 8.5 / 10
Art : 9 / 10
Ost : 8 / 10
Saijaku Muhai no Bahamut : 8.2 / 10

Di episode 10 saya berhenti menonton selama lima hari. Dalam lima hari itu saya nonton 3 macam anime jadi, ceritanya saya agak lupa. Jadi, silakan kalian nilai sendiri bagus atau tidaknya.

Next

Related


EmoticonEmoticon