March 19, 2018

[Review Anime] Sakamichi no Apollon


Pada karya terbarunya ini Watanabe kembali membawakan tema yang sangat familiar dengan kalangan western, Jazz, sama seperti pada anime Cowboy Bebop. Namun, jika pada Cowboy Bebop musik jazz hanya berperan sebagai soundtrack semata, yang hanya ditunjukkan untuk membangun mood anime tersebut, maka pada Sakamichi no Apollon jazz merupakan bagian dari cerita serial itu sendiri. Jazz adalah perangkat atau media dalam kisah ini yang menyatukan setiap karakter utamanya. Dan, tidak seperti kedua anime sebelumnya, kali ini Watanabe tidak menyuguhkan genre Action. Anime ini adalah anime Slice of life, tema keseharian mengenai persahabatan, cinta dan coming of age story.

Judul : Sakamichi no Apollon
Tanggal Rilis : 13 April 2012
Episode : 12
Durasi : 22 Menit per Eps
Genre : Drama, Josei, Music, Romance, School
Sumber Cerita : Manga
Studio : Tezuka Productions, MAPPA

Sinopsis

Tinggal bersama ayah yang bercerai dan sering pergi karena pekerjaan, Nishimi Kaoru telah berkali-kali harus pindah kota dan sekolah. Sekarang pun, ketika dia baru saja masuk SMU, Kaoru mesti sekali lagi pindah ke Kyuushuu. Namun, kepindahannya kali ini ternyata membawa hal - hal baru ke dalam kehidupan Kaoru yang belum pernah dia temukan sebelumnya. Hal-hal seperti seorang gadis bernama Mukae Ritsuko yang dia sukai, atau seorang sahabat yang mengerti dirinya bernama Kawabuchi Sentarou. Dan semua itu adalah berkat sebuah jenis musik yang bergerak bebas mengikuti suasana hati seseorang. Musik yang disebut Jazz.

Jalan Cerita
Hidup itu bagaikan musik Jazz, berubah tanpa terduga, penuh dengan kejutan, namun ajaibnya meski dengan semuanya itu, masih ada melodi yang bisa dinikmati. Paling tidak, hal itulah yang diyakini oleh anime ini dan tercermin dengan jelas di dalam ceritanya. Romantisme yang dimulai dan berakhir secara tiba - tiba atau pertemanan yang retak dan tersambung kembali semudah dan secepat menjentikkan jari. Terkadang semua perubahan mendadak tersebut terasa terlalu banyak, sehingga anime ini pun tampak terlalu bertele-tele. Namun ajaibnya, seperti yang disebutkan di atas, hasil akhirnya masih tetap sesuatu yang bisa dinikmati. Persahabatan antara Kaoru dan Sentarou yang berasal dari dunia berbeda mampu menyentuh hati penonton, sementara bagi mereka yang menyukai drama percintaan remaja, anime ini berhasil menjaga takarannya cukup rumit namun tidak sampai terlalu berlebihan. Lalu, dengan storytelling yang pandai untuk mencakupkan tiga tahun kehidupan para tokohnya tanpa pernah terasa padat, secara keseluruhan anime ini merupakan kumpulan cerita yang indah.

Karakter
Setiap karakter dipersiapkan dengan hati - hati dan dikembangkan dengan baik, terutama pada karakter Kaoru (Bon) dan Sentarou. Meski latar belakang keduanya mirip, dunia mereka tetap digambarkan berbeda, sehingga koneksi di antara mereka terasa alami dan masuk akal. Namun, yang benar - benar menjadikan anime ini unik dari yang lain adalah bagaimana para karakternya terhubung secara pribadi dengan situasi di Kyuushuu atau pada era tahun 60-an. Situasi seperti kesulitan yang dihadapi Sentarou karena status darah campuran Jepang-Amerika yang dia miliki. Entah apakah kisahnya memang sesuai dengan kenyataan sejarah, tetapi setidaknya ini adalah topik yang sangat jarang diangkat di dalam anime atau situasi Junichi yang terlibat dalam kondisi politik yang sedang memanas. Para tokoh ini menyatu dengan baik dengan setting ceritanya, sehingga mereka megungkapkan sesuatu yang lebih selain hanya tentang diri mereka sendiri.

Art
Desain karakter yang old school mendukung atmosfir akhir tahun 60-an yang menjadi setting ceritanya, namun sama sekali bukan berarti kalau anime ini kemudian terasa kuno. Kualitas animasi yang halus membuktikan bahwa anime ini merupakan anime modern dengan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Soal grafis, tampil sedang - sedang saja, seakan anime ini memang disetting dengan grafis sederhana lebih memberatkan soal cerita, namun logika saya menerimanya.

Ost
Opening yang berjudul Sakamichi no melody by yuki, seakan mengisahkan ketiganya pernah bersama menuruni lereng bukit diiringi music dan kebersamaan tersebut tak terlupakan. Lalu Endingnya berjudul altair by Motohiro hata meets sakamichi no appolon, menjadi ajang moments bernostalgia dari episode ke episode, jadi lagu ini memang memberikan gambaran tentang mereka di setiap episodenya, well lagu yang nyantai namun sangat berkesan. Soal BGM, anime ini memang sugoii  banget soal jazz nya, ada beberapa jazz nuansa klasik musik ala amerika ini memang memenuhi insert songnya, namun bagian BGM durasi pendeknya terdengar begitu asyik.

Overall

Jalan Cerita : 9 / 10
Karakter : 9 / 10
Art : 8.5 / 10
Ost : 9 / 10
Sakamichi no Apollon : 8.8 / 10

Oke, jadi inilah review dari anime Sakamichi no Apollon dari saya. Ulasan apa adanya yang cukup untuk "manas-manasin" kalian untuk nonton animenya, maka buktikanlah apakah omongan saya diatas benar gak sesuai dengan kesan dan ketertarikan selera kalian masing - masing. 


Next

Related

1 komentar


EmoticonEmoticon