December 09, 2017

[Review Anime] Mikakunin de Shinkoukei


“Mikakunin de Shinkoukei” Jika diterjemahkan, arti frasa tersebut termasuk aneh. Kenapa? Karena kata 'shinkoukei' di sini sebenernya adalah suatu istilah dalam grammar, menunjukkan suatu bentuk continuous/progresif (misalnya, continuous tense kalo dalam English). Entah apakah dalam bahasa Jepangnya sendiri kata tersebut lebih umum digunakan seperti itu, saya nggak tau. Tapi jika ya, maka si pembuat manga originalnya sudah berhasil membuat suatu keanehan tingkat gaib di dunia perjudulan. So if we take it purely literal, maka artinya adalah "Continuous Aspect by the Unconfirmed". (what the...?). Tapi demi perdamaian dunia dan keselamatan umat manusia, judul official-nya dalam bahasa Inggris menjadi Engaged to the Unidentified. Dalam bahasa Indonesia, Bertunangan dengan Makhluk Tak Teridentifikasi/Tak Diketahui. Panjang juga kalo diterjemahin. @__@

Judul : Mikakunin de Shinkoukei
Tanggal Rilis : 9 Januari 2014
Episode : 12
Durasi : 23 Menit per Eps
Genre : Slice of Life, Comedy, Romance, School
Sumber Cerita : 4-koma manga
Studio : Doga Kobo

Sinopsis
Yonomori Kobeni, cewek yang baru saja berulang tahun yang ke-16, mendapat sebuah "hadiah" istimewa. Tak disangka-sangka, hadiah tersebut adalah sebuah pertunangan dengan seorang cowok seusianya, Mitsumine Hakuya. Hakuya pun pindah dari kampungnya dan menetap serumah dengan Kobeni, membawa serta adik perempuannya, Mitsumine Mashiro. Tapi... ada sesuatu yang mencurigakan di balik pertunangan tersebut!

Jalan Cerita
Meski jumlah anime bergenre komedi romantis sangat banyak, sulit menemukan ada yang mampu menjaga keseimbangan kedua sisinya dengan baik. Apakah sisi komedinya ditampilkan begitu intens sehingga bagian romantis seperti berfungsi hanya sebagai bumbu moe, ataukah justru sisi romantisnya disajikan begitu dramatis sehingga bagian komedi seperti berperan hanya sebagai hiburan tambahan. Bukan maksudnya bahwa kedua komposisi tersebut tidak cukup bagus, hanya saja tampaknya anime ini akhirnya berhasil menemukan formula yang paling seimbang. Komedinya diatur dengan pandai agar dapat muncul dari hal - hal yang sederhana dan mendasar, semisal penggambarkan emosi Hakuya atau hubungan antara Mashiro dan Benio, sehingga nuansa comedy mampu terus bertahan di sepanjang durasi anime ini. Pada saat yang sama, dengan menggambarkan bahwa Hakuya berasal dari keluarga yang memiliki aturan ketat dan sudah hampir punah, baik pertunangannya maupun prospek pernikahannya dengan Kobeni secara otomatis menjadi lebih realistis. Hal ini selanjutnya menyebabkan nuansa romantis yang nyata dan serius senantiasa mengisi setiap saat dari anime ini, karena Hakuya dan Kobeni selalu terasa bagai sedang melangkah menuju suatu momen penting. Sekali lagi, tidak harus berarti bahwa anime ini secara khusus lebih istimewa dibandingkan anime lain. tetapi entah mengapa setelah menontonnya, genre komedi romantis terasa seolah-olah semakin mendekati bentuk sempurna.

Karakter
Kombinasi tokoh - tokoh di anime ini telah dipetakan dengan cermat. Hampir semua karakter memiliki lebih dari satu dimensi, yang kemudian seketika menciptakan beberapa hubungan sekaligus. Contoh yang paling jelas, kekaguman Suetsugi Konoha pada Benio menjadikannya bermusuhan dengan Mashiro yang justru tidak menyukai Benio. dan karena mereka 'sejenis', dia punya alasan kuat untuk menginginkan Hakuya menjadi suaminya, maka secara tidak langsung dia menjadi saingan Kobeni, adik dari Benio yang dia kagumi. lalu sebab dia juga menyimpan rahasia yang sama seperti Mashiro dan Hakuya, pertemanan Konoha dengan Oono yang berusaha mengungkap rahasia tersebut menempatkannya di posisi yang rumit. Lebih hebatnya lagi, setiap hubungan terasa tercipta dengan alami. tidak ada yang seolah dipaksakan muncul untuk sekadar menambah kompleksitas yang pada akhirnya hanya membuat penonton bingung. Hal ini menunjukkan bahwa memang ada perencanaan matang yang dilakukan di balik setiap tokoh anime ini. Mereka tidak akan dimasukkan ke dalam cerita sebelum terlebih dahulu dipastikan bahwa mereka mampu menjaga kombinasi yang ada senantiasa indah.

Art
Bicara soal Artwork, saya sebenarnya...SUKA BANGET. desain karakter - karakter (kecuali Hakuya) terasa dahsyat level moenya. Gambar - gambar yang ditaruh sebagai eyecatch juga lucu - lucu banget!. anime ini juga pandai dalam memanfaatkan visual untuk secara efektif menyampaikan komedinya. Bunga - bunga di sekeliling Hakuya sebagai ungkapan perasaan bahagia di balik ekspresti wajahnya yang datar mampu mengundang tawa setiap kali tanpa memerlukan penjelasan seperti apapun. Dan meski bukan yang paling mendetil, anime ini tetap memberikan perhatian yang cukup banyak pada pergerakan para tokohnya sehingga mereka selalu tampak begitu alami. 

Ost
Opening themenya “Tomadoi Recipe” serta Ending themenya “Masshiro World” sukses masuk playlist saya hingga hari ini. Tomadoi Recipe terdengar ringan, catchy, dan lucu, plus liriknya terasa manis karena menyebutkan beberapa jenis pastry. Masshiro World, berhubung dinyanyikan oleh Yoshida Yuuri sebagai vokalis utama, maka jadinya ya... too damn adorable! Junky, sang composer, memang jago kalo udah berurusan menciptakan lagu yang unyu manis-manis gini. Saya juga merekomendasikan SEMUA lagu yang ada di single OP dan EDnya untuk didengarkan. 

Overall
Jalan Cerita : 9 / 10
Karakter : 9 / 10
Art : 8.5 / 10
Ost : 9 / 10
Mikakunin de Shinkoukei : 8.9 / 10

Mungkin ini adalah salah satu anime yang bisa dikatakan "asal tembak". Random choice. Tapi anime ini sukses memikat hati saya hanya dalam beberapa episode awal!! Dengan cuteness nyaris di tiap episodenya, sayapun jadi ngikutin sampai akhir.

Next

Related


EmoticonEmoticon