March 23, 2018

[Review Anime] Toki wo Kakeru Shoujo


YUP! Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali mereview anime Movie tahun 2006 silam, dengan judul "Toki wo Kakeru Shoujo" (The Girl Who Leapt Throuh Time/Perempuan Pengendali Waktu). Ya, bisa dibilang seperti itu. Sebenarnya Toki wo Kakeru Shoujo berawal dari sebuah novel karangan Yasutaka Tsutsui pada tahun 1967 silam. Tetapi mulai diangkat menjadi film animasi pada tahun 2006, dan kembali dijadikan film Live Action pada tahun 2010. Judul sama, inti dari cerita juga sama kok. Tetapi yang menjadi sangat berbeda adalah alur dan sudut pandang penceritaannya.

Judul : Toki wo Kakeru Shoujo
Tanggal Rilis : 15 Juli 2006
Episode : 1
Durasi : 1 Jam 38 Menit 
Genre : Sci-Fi, Adventure, Drama, Romance
Sumber Cerita : Novel
Studio : Madhouse

Sinopsis

Makoto mengalami hari yang penuh kesialan, mulai dari terlambat bangun hingga kecelakaan fatal di perlintasan kereta api. Namun, ketika baru saja akan tertabrak kereta api, Makoto mendadak kembali ke beberapa detik sebelumnya dan selamat dari kematian. Setelah dia kemudian berhasil dengan sengaja mengulangi hal yang sama, Makoto pun akhirnya sadar bahwa dia memiliki kemampun untuk menjelajah waktu.

Jalan Cerita
Satu perubahan di masa lalu dapat mengganti seluruh masa depan. Ingin menggambarkan dampak dari Butterfly Effect, anime ini sangat teliti dalam memperhatikan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya, dan bagaimana setiap upaya Makoto menghindari masalahnya justru menyebabkan masalah bagi orang lain. Namun, menyusun cerita yang berkisar tentang penjelajahan waktu selalu merupakan hal yang sulit, salah satu penyebabnya adalah karena tokoh - tokoh di dalam cerita harus diberikan alasan yang kuat dan masuk akal untuk menjelajah waktu, dan sayangnya, anime ini tidak berhasil menyelesaikan masalah ini. Makoto menemukan kemampuannya dari seseorang yang datang dari masa depan, tetapi sejak awal seseorang tersebut tidak punya alasan yang cukup kuat untuk pergi ke masa lalu. Hanya ingin melihat sebuah lukisan? Mengapa lukisan itu begitu penting? Memang bisa dimaklumi bahwa penyederhanaan ini harus dilakukan agar tidak sampai tumpang tindih dengan cerita utamanya, tetapi bagaimanapun juga, muncul kontradiksi dengan tujuan dasar cerita yang hendak menunjukkan bahwa penjelajahan waktu bukan hal yang sepele.

Karakter
Karakter utama Makoto dipersiapkan dan dikembangkan dengan sangat baik, untuk berjalan selaras dengan tema ceritanya yang tentang penjelajahan waktu. Sikap sembrononya adalah persis apa yang dibutuhkan untuk membuat seseorang menjelajah waktu dengan alasan paling kecil sekalipun, dan kepolosannya adalah alasan yang masuk akal. Di sisi lain, ketika karakter - karakter pendukung yang lain tidak memiliki masalah, sikap tenang Yoshiyama ketika mengetahui kemampuan Makoto menjelajahi terasa mengherankan. Hal ini bisa diterima jika ia memang tidak menanggapinya serius, tetapi nasihat - nasihat yang dia berikan menunjukkan yang sebaliknya. Atau barangkali, dia sendiri adalah penjelajah waktu, tetapi tidak pernah ada indikasi yang menuju ke hal tersebut. Meski hanya kesalahan kecil, ini seharusnya bisa dihindari.

Art
Animasinya mengalir lancar, tetapi kekuatan visual anime ini yang sesungguhnya terletak pada sinematografinya. Saat jalan ceritanya berubah-ubah dari Comedy, Romance, dan Suspense secara bergantian, anime ini mengikutinya dengan visual yang selalu sesuai untuk setiap situasi. Apakah itu Slow Motion yang menegangkan, sudut kamera yang canggung, atau latar belakang pemandangan yang romantis, visual anime ini merupakan pendukung yang sempurna bagi ceritanya.

Ost
Sound effectnya sederhana, tetapi sangat mengesankan. Tiap lagu pengiring di tiap scene terdengar sangat pas, apalagi Endingnya itu lho, hmm… terdengar dalam banget.

Overall
Jalan Cerita : 8 / 10
Karakter : 7.5 / 10
Art : 9 / 10
Ost : 9 / 10
Toki wo Kakeru Shoujo : 8.5 / 10

Visual anime ini mendukung ceritanya dengan sempurna dan karakter utamanya dipersiapkan dengan sangat baik, namun terdapat kesalahan kecil pada penyusunan ceritanya. Meskipun sebenarnya kesalahan tersebut tidak terlalu berarti dan bahkan masih bisa dimaklumi. 


Next

Related

1 komentar


EmoticonEmoticon