December 05, 2017

[Review Anime] Majo no Takkyuubin


Kali ini saya akan mereview anime lawas banget dengan cerita yang sungguh menarik. Hmm, menariknya bagaimana sih? Langsung saja ke pembahasannya.

Judul : Majo no Takkyuubin
Tanggal Rilis : 29 Juli 1989
Episode : 1
Durasi : 1 Jam 45 Menit 
Genre : Adventure, Comedy, Drama, Magic, Romance, Fantasy
Sumber Cerita : Novel
Studio : Studio Ghibli, Studio Hibari

Sinopsis
Kiki seorang penyihir muda berusia 13 tahun, harus meninggalkan rumah selama setahun demi menjalani pelatihan untuk menjadi penyihir sesungguhnya. Kiki pun berkelana  bersama kucingnya, Jiji untuk menemukan kehidupan baru. Perjalanannya berakhir di sebuah kota dimana dia  diberi tempat tinggal oleh pasangan suami istri penjual roti yang baik hati, Osono dan Fukuo. Karena terbang adalah satu-satunya kekuatan sihir yang dia miliki, maka Kiki memutuskan untuk membuka layanan pengiriman melalui udara.

Jalan Cerita
Konsep ceritanya sangat amat sederhana banget, yaitu tentang tradisi penyihir di mana ketika seorang penyihir sudah beranjak 13 tahun, maka ia akan pergi ke meninggalkan orang tuanya ke kota lain untuk melakukan masa pelatihan. Masa pelatihan di sini tidak dijelaskan rinciannya untuk melakukan apa, yang jelas dia akan tinggal kurang lebih selama setahun untuk tinggal sendiri dan mencari uang. Yap, bisa dikatakan merantau ke kota lain. Namanya juga merantau, jadi tidak akan berjalan mulus sesuai ekspetasi. Dari awal pun saya tahu dan sudah bisa menebak akan adanya rintangan yang dihadapi sang tokoh utama yang bernama Kiki. Hanya saja saya tidak bisa menebak rintangan apa yang akan dihadapi Kiki. Awal cerita Kiki memulai perjalanannya ke kota lain, dia masih belum ada gambaran akan pergi dan tinggal di kota mana. Hingga akhirnya dalam perjalanan dia kehujanan dan harus berteduh di dalam gerbong kereta, dia pun tertidur sampai di kota yang memiliki pemandangan laut indah. Sesuai dengan keinginan Kiki, yaitu kota dengan laut di sampingnya. Kotanya sangat luas dan besar, hanya saja tidak seperti yang Kiki harapkan. Di sini penyihir sangat disambut dengan perasaan biasa. Dalam arti, warganya memang heran dengan penyihir tapi mereka tampak biasa saja dengan kehadiran Kiki. Di sini juga mau penyihir mau bukan, mereka harus mematuhi aturan lalu lintas yang ada, seperti tidak terbang rendah di jalanan, mengganggu perjalanan kendaraan dan sebagainya. Karena ini adalah kota besar yang bisa dibilang cukup modern, jadi Kiki harus bisa beradaptasi di mana penyihir pun harus memiliki identitas ketika harus tinggal disebuah penginapan. Karena Kiki tidak punya identitas jadi ia mengurungkan niatnya untuk tinggal, dia pun menyusuri kota sampai akhirnya dia membantu pemilik toko roti bernama Bibi Osono untuk mengantarkan dot bayi yang tertinggal oleh pelanggan di toko rotinya. Sejak itulah kehidupan baru Kiki dimulai dengan menjadi penyihir jasa antar. Toko roti milik Bibi Osono pun berubah menjadi toko roti dan jasa antar. Entah kenapa saya jadi ingat Flying Witch, di mana seorang penyihir akan meninggalkan orang tua/desanya ketika sudah menginjak umur tertentu dan menjalani pelatihan di luar kota.

Karakter

Karena Kiki masih berumur 13 tahun, jadi pikirannya masih belum jauh dan selalu menganggap semuanya mudah diatasi, intinya sih agak keras kepala. Padahal kehidupan di luar kota penuhlah rintangan. Untungnya Kiki cukup bisa memahami situasi, dalam arti dia terlihat cukup dewasa untuk menemukan solusi dari masalah yang ia hadapi. Ada pula Bibi Osono, sang pemilik toko roti. Dia orangnya dermawan, sampai mau memberikan tumpangan tinggal untuk Kiki, bahkan dia tidak memungut biaya apa pun pada Kiki. Lalu ada Tombo Kopoli, seorang laki - laki yang terlihat seumuran dengan Kiki, hanya saja Tombo ini sangat mengagumi langit. Dia ini ingin sekali terbang, makanya dia sangat takjub ketika melihat Kiki bisa terbang hanya dengan sapunya. Sedangkan Tombo sendiri terbang harus dengan menciptakan alat, yaitu sepeda terbang agar dapat membantunya terbang.

Art
Anime ini memiliki latar ceritanya dengan mengambil gaya barat, ini terlihat dari kota yang didatangi Kiki. Banyak bangunan bergaya barat, seperti menara jam, gang sempit, dan lainnya. Omong - omong studio yang menangani adalah Ghibli, dan di sutradarai langsung oleh penulis sekaligus pengarang novel ringan dengan judul yang sama oleh Hayao Miyazaki. Banyak film yang sudah ia kerjakan, lo. Diantaranya Princess Mononoke, Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan beberapa film terkenal lainnya. Yang menakjubkan dari Studio Ghibli adalah animasinya yang sungguh luar biasa. Padahal anime ini dikerjakan tahun 90 an, tapi hasilnya benar - benar menakjubkan. Karakter sampingan dalam film pun bergerak dengan alaminya. 

Ost
Dulu anime ini ditayangkan di Jepang pada bulan Juli 1989, kemudian Amerika di bulan Mei 1998, lalu melanjutkan kesuksesannya di bulan November 2003. Karena itulah anime ini memiliki dubbing dengan bahasa Inggris, begitu juga dengan musiknya, lagu pembuka dan penutupnya secara resmi memiliki versi Inggrisnya, lo. Lagu Pembuka: Rouge no Dengon 「ルージュの伝言」oleh Yumi Arai (Versi Jepang), Soaring oleh Sydney Forest (Versi Bahasa Inggris) dan Lagu Penutup: Yasashisa ni Tsutsumareta nara 「やさしさに包まれたなら」 oleh Yumi Arai (Versi Jepang), I’m Gonna Fly oleh Sydney Forest (Versi Bahasa Inggris). Terlepas dari itu, efek dan latar suara cukup bagus. Pengisi suaranya pun terdengar bagus dalam memerankan karakternya. Minami Takayama, sang pengisi suara Kiki juga masih aktif hingga saat ini, lo. Dia memerankan Conan Edogawa, malah pernah muncul di Movie Love Live sebagai penyanyi jalanan di New York.

Overall

Jalan Cerita : 8 / 10
Karakter : 7.5 / 10
Art : 10 / 10
Ost : 8 / 10
Majo no Takkyuubin : 9 / 10

Anime ini memiliki konsep cerita yang sederhana dengan balutan drama ringan. Memperlihatkan sudut pandang seorang perantau yang melihat dunia baru, di mana apa yang tokoh utama rasakan, lihat, dan yang dipikirkannya tidak seindah yang ia bayangkan. Mulai dari sifat seseorang yang baik depan, tapi nyatanya di belakang dia malas untuk menerima sesuatu, bahkan untuk menemui orang terdekat. Tapi anime ini sangat cocok untuk dilihat ketika sedang santai, cocok untuk semua umur. Soalnya bagaimana pun juga sang tokoh utama sendiri masihlah berumur 13 tahun. Kita akan disuguhkan cerita menarik dengan grafis menakjubkan dari Studio Ghibli.

Next

Related


EmoticonEmoticon